Senin, 31 Desember 2012

Hikmah di malam tahun baru masehi 2001



Terakhir ngrayain malam tahun baru masehi itu dulu, tahun 2001, padahal udah masuk TKS nya assalaam, waktu itu pas liburan sekolah jd pas pulang kerumah, aku berada bersama ratusan orang, di jam yang ngga semestinya, dan tanpa jilbab...
*fyuuh, maklum, masih jahiliyah*

disana aku bertemu banyak orang, dan satu yang paling berkesan, dia menanyaiku "sekolah dimana?"
aku jawab dg santainya "Assalaam"
" Assalaam solo?" dia balik nanya
" kok tau?" tanyaku
Dia menatapku dengan heran dari ujung rambut sampai kaki " saya mahasiswa UMS, sebelah sekolah kamu"
#jleb. dari tatapanya aku tau, dia ngga mengira begini kelakuan santri di luar sekolah

Di sepanjang jalan aku berfikir, bodohnya aku, kenapa harus bilang anak Assalaam sih! kan malu-maluin sekolah! sambil terus berjalan aku juga terus dihantui banyak perasaan bersalah.. bukan hanya pada sekolahku, tapi lebih pada diriku sendiri.

tiba-tiba aku merasa asing dengan apa yang sedang aku jalani saat itu, aku buang terompetku dengan perasaan marah dan kacau bagai terkena PMS. Apa sih yang sedang aku lakukan di tempat ini? merayakan apa? untuk apa??? bukankah ketika masuk Assalaam ayahku pernah berpesan " nak, setelah km masuk Assalaam, km sudah ngga seperti teman2 mu diluar, kamu sudah berbeda, jadilah kamu yang baru, nurut sama ustad-ustadzah disini, pakai ilmu yang baru di dapat, suatu saat kamu akan mengerti" 

Entah mengapa diantara sahut-sahutan ratusan terompet aku ingin menangis. aku malu sekali... bukan hanya pada mahasiswa itu, tapi pada diriku sendiri, beginikah aku menghargai diri sendiri? wanita, tengah malam tanpa jilbab mengikuti sesuatu yang ngga seharusnya aku ikuti?
Saat itu juga aku berjanji, ngga akan pernah lagi merayakan tahun baru masehi seperti ini, ini yang terakhir. dan tiba-tiba aku merasa sangat dingin, aku merindukan jilbab dan kerudungku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar