Rabu, 07 Oktober 2015

My Second labour story

Dua hari setelah konsultasi kehamilan kemarin, bangun tidur pukul 4 pagi perut terasa sakit seperti saat sakit mag beberapa hari yang lalu, setelah shalat subuh, minum antasid tapi rasa sakitnya ngga berkurang sama sekali, sampe akhirnya sadar kalau yang aku rasain adalah kontraksi menjelang kelahiran

Ya Allah, kan HPL masih 2 minggu lagi, bukannya ngga siap, tapi kan masih dalam program pemulihan Hb, memang 2 hari ini aku full nutrisi, protein tinggi dan sayuran hijau, ngga taunya malah jadi kontraksi, hahaha ngga ding, ngga ada hubunganya, bagus juga sih, mumpung Hubby masih dinas di Malang, jadi bisa langsung cuss ke Pekalongan.

Pukul 6 pagi, Oma Bita masih repot banget, ada 2 pasien bersalin, dan harus merujuk ke RS satu diantaranya, Bita udah bangun dan minta ditemenin main, sedangkan mules kontraksinya makin menjadi-jadi. Pulang dari RS Oma bita langsung nge cek dengan periksa dalam, dan sama kagetnya ternyata udah pembukaan 3, dan aku minta diantar ke RSIA setelah pasien Ibuku selesai melahirkan, sementara itu aku mandi, minum segelas susu dan tiduran sampai Ibuku siap.

Pukul 9 pagi kita berangkat ke RSIA Anugerah, aku langsung dibawa ke VK, sementara Ibu melakukan pendaftaran di depan, aku minta kamar VVIP (meski akhirnya di VIP lantai 1 karena pertimbangan Opa nya Bita yang sedang bermasalah dengan sendi kaki bakal susah naik turun tangga karena lift disini belum jadi)

Sekitar pukul 10 dokter Suryo visite, dan bilang "gimana mbak Rani, masih dengan rencana kita kemarin, VBAC?"
sambil meringis nahan his aku jawab "iya Dok, saya coba, nanti kalo ngga kuat saya bilang deh" hehe
sambil minta maaf sama beliau dan mbak2 bidan nya, soalnya kalo mau melahirkan saya suka rewel dan manja, semoga mereka semua sabar dengan sikapku nanti yang bakal menjadi-jadi *tutupmuka

Sungguh, hal yang paling menguatkan aku ketika kontraksi datang, bahwa dosa-dosaku akan berguguran, seperti kata Rasulullah, bahwa seorang muslim, ketika ia merasakan sakit atau kesedihan, maka saat itu dosa-dosanya berguguran, meskipun hanya tertusuk duri..

Sampai akhirnya entah jam berapa, setelah Ibuku shalat dzuhur, ibu mengingatkan aku kalau sebaiknya aku shalat dulu karena aku juga belum mengeluarkan darah, tapi sungguh, sakit ini selalu datang setiap aku berniat untuk shalat sampai akhirnya dokter Suryo datang memeriksa dan ternyata aku sudah pembukaan lengkap. Yaa Allah, ampuni aku sudah melewatkan waktu shalatmu *crying

Waktu mengejan tiba, ini saat paling berat bagiku, ini juga penyebab kegagalanku dulu saat melahirkan bita, aku bener2 udah melakukan apa yang aku bisa, sebisa mungkin yang aku mampu, tapi sama sekali usahaku ini ngga berarti, ngga ada kemajuan. aku mulai pesimis. aku menyerah. aku sudah bertahan 12 jam, dan aku akhirnya menyerah di jam terakhir yang seharusnya aku punya kekuatan dan semangat lebih.
dokter Suryo bilang, kalau punya riwayat SC, mengejan tidak boleh terlalu lama, paling tidak 30 menit, sedangkan waktu mengejanku sudah habis, aku pasrah, aku minta segera disiapkan untuk SC saja, sementara Hubby datang, wajahnya santai banget, ngga seperti saat nungguin pas persalinan pertama, "semangat mamiii" katanya sambil pegang tanganku, tangan satunya megang gelas juice! hadeeh...

Tapi, meski begitu, dia memang hero ku banget, hari itu dia membatalkan dan menghanguskan tiket pesawat malang-jakarta-balikpapan 2 juta rupiah, naik taxi dari malang-surabaya supaya dapet pesawat ke Semarang, dan sampe Semarang naik kereta tercepat ke Pekalongan, dari jam 7 pagi dari Malang sampai Pekalongan jam 4 sore, demi istri tercinta, padahal aku udah bilang, datang besok juga gapapa, yang penting aku didoain aja biar lancar semuanya *hikss terharu..

Oia, balik lagi ke proses persalinanya ya, setelah aku dipasang infus, pasang kateter, sceren, tes alergi, langsung aku dibawa ke ruang operasi, disana ada 2 ibu hamil lain yang juga antri mau operasi, OMG sempet kaget, apakah aku yang nomer 3? ternyata aku yang masuk pertama kali, karena yang dua ini masih belum pembukaan lengkap dan ngga urgent.

Oia, so far, di ruang operasi ini aku merasa kurang nyaman, pertama, dokter anestesi nya kok agak kasar ya kerja nya, buru2 banget, ngga seperti pas SC pertama saya di Telogorejo, pas infus saya terlihat macet dia goyang2 tangan saya kenceng banget. dan AC nya dingin banget langsung ngadep ke kepala pasien, alhasil abis SC aku sempat merasa sangat kedinginan dan sesak napas.

Beberapa saat kemudian, aku denger suara bayiku, bayi yang udah nemenin aku 9 bulan ini, ah, aku lihat wajahnya, ngga mirip bita, lebih chubby dan rambutnya lebih lebat, "hai, ini mami, nak"
Setelah semuanya selesai, langsung dibawa ke ruangan perawatan.

Perasaanku hari itu : Lelah... sedih karena meski sudah direncanakan, diusahakan keinginanku buat VBAC akhirnya gagal lagi, sakitnya tuh disiniiii *nunjukhati, nunjukperut

Kalau ditanya masih minat VBAC lagi? aku bakal jawab, kalo bisa, kenapa ngga, hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar